Oleh karena itu, sangat penting bagi petani untuk mengetahui cara
menghitung kebutuhan benih padi secara tepat. Kali ini kita membahas secara
sederhana namun ilmiah cara menghitung kebutuhan benih berdasarkan metode yang
digunakan di lapangan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Benih
Beberapa faktor yang memengaruhi jumlah benih padi yang diperlukan antara
lain:
1. Sistem tanam: seperti tanam pindah
(transplanting), tabela (tanam benih langsung), dan jajar legowo.
2. Jarak tanam: menentukan populasi tanaman
per hektare.
3. Berat 1000 butir (BTB): mengindikasikan
ukuran biji dan varietas padi.
4. Daya tumbuh benih: persentase benih yang
dapat tumbuh dengan baik.
5. Tingkat kehilangan benih: akibat seleksi,
penanaman, atau kerusakan.
Rumus Menghitung Kebutuhan Benih Padi
Secara umum, kebutuhan benih dapat dihitung dengan rumus:
Kebutuhan Benih (Kg/Ha) = |
Jumlah tanaman per Ha x BTB x 100 |
1.000 x jumlah biji/rumpun x Daya tumbuh |
Namun untuk mempermudah, Kementerian Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menyarankan pendekatan yang lebih praktis berdasarkan sistem tanam sebagai berikut:
Sistem Tanam |
Kebutuhan Benih (kg/ha) |
Tanam Pindah |
20-30 |
Tabela (konvensional) |
80-120 |
Tabela (berbaris) |
50-80 |
Jajar Legowo |
25-40 |
Contoh Perhitungan Kebutuhan Benih
Contoh 1: Sistem Tanam Pindah
Seorang petani ingin menanam padi dengan sistem tanam pindah di lahan 0,5
hektare. Berdasarkan rekomendasi, kebutuhan benih adalah sekitar 25 kg/ha.
Kebutuhan benih = 25kg/ha x 0,5 ha = 12,5 kg
Contoh 2: Sistem Tabela Berbaris
Untuk sistem tabela berbaris di lahan 1 hektare, dengan asumsi kebutuhan
benih 70 kg/ha:
Kebutuhan benih=70kg
Jika daya tumbuh benih adalah 90%, maka benih yang harus disiapkan:
Kebutuhan Benih (Kg/Ha) = |
70 |
= 77,78 kg |
0,9 |
Petani sebaiknya menyiapkan sekitar 78 kg benih.
Tips Memilih dan Menyemai Benih
1. Gunakan benih bersertifikat: untuk
menjamin mutu dan daya tumbuh.
2. Uji daya tumbuh sebelum tanam: misalnya
dengan metode kertas basah.
3. Rendam benih 24 jam dan peram 24 jam:
untuk mempercepat perkecambahan.
4. Perhatikan sanitasi lahan semai: agar
benih tumbuh optimal.
Menghitung kebutuhan benih padi secara tepat sangat penting untuk efisiensi
biaya dan hasil panen yang maksimal. Petani perlu memperhatikan sistem tanam,
jarak tanam, dan daya tumbuh benih dalam menentukan jumlah benih yang akan
digunakan. Dengan pendekatan sederhana namun akurat, petani dapat menghemat
biaya dan meningkatkan produktivitas lahan mereka.
Daftar Pustaka
1. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. (2016). Teknologi Budidaya Padi Sawah. Balai Besar Penelitian
Tanaman Padi.
2. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.
(2019). Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Padi. Kementerian Pertanian RI.
3. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP). (2020). Panduan Praktis Perhitungan Kebutuhan Benih Padi. Jakarta.
4. Sembiring, H., et al. (2015).
"Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah." Jurnal Pengkajian dan
Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(2), 101-110.
5. FAO. (2004). Rice Production and
Management. Food and Agriculture Organization of the United Nations.
Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Kebutuhan Benih Padi"