Cara Menghitung Kebutuhan Benih Padi

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan utama di Indonesia. Dalam budidayanya, salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan adalah pemilihan dan penanaman benih yang tepat, baik dari segi varietas maupun jumlah. Terlalu banyak benih akan menyebabkan pemborosan dan persaingan antar tanaman, sedangkan terlalu sedikit dapat menurunkan populasi tanaman per satuan luas sehingga menurunkan hasil.

Oleh karena itu, sangat penting bagi petani untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan benih padi secara tepat. Kali ini kita membahas secara sederhana namun ilmiah cara menghitung kebutuhan benih berdasarkan metode yang digunakan di lapangan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Benih

Beberapa faktor yang memengaruhi jumlah benih padi yang diperlukan antara lain:

1.       Sistem tanam: seperti tanam pindah (transplanting), tabela (tanam benih langsung), dan jajar legowo.

2.       Jarak tanam: menentukan populasi tanaman per hektare.

3.       Berat 1000 butir (BTB): mengindikasikan ukuran biji dan varietas padi.

4.       Daya tumbuh benih: persentase benih yang dapat tumbuh dengan baik.

5.       Tingkat kehilangan benih: akibat seleksi, penanaman, atau kerusakan.

 

Rumus Menghitung Kebutuhan Benih Padi

Secara umum, kebutuhan benih dapat dihitung dengan rumus:

Kebutuhan Benih (Kg/Ha) =

Jumlah tanaman per Ha x BTB x 100

1.000 x jumlah biji/rumpun x Daya tumbuh

Namun untuk mempermudah, Kementerian Pertanian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) menyarankan pendekatan yang lebih praktis berdasarkan sistem tanam sebagai berikut:

Sistem Tanam

Kebutuhan Benih (kg/ha)

Tanam Pindah

20-30

Tabela (konvensional)

80-120

Tabela (berbaris)

50-80

Jajar Legowo

25-40

 

Contoh Perhitungan Kebutuhan Benih

Contoh 1: Sistem Tanam Pindah

Seorang petani ingin menanam padi dengan sistem tanam pindah di lahan 0,5 hektare. Berdasarkan rekomendasi, kebutuhan benih adalah sekitar 25 kg/ha.

 

Kebutuhan benih = 25kg/ha x 0,5 ha = 12,5 kg

 

Contoh 2: Sistem Tabela Berbaris

Untuk sistem tabela berbaris di lahan 1 hektare, dengan asumsi kebutuhan benih 70 kg/ha:

Kebutuhan benih=70kg

Jika daya tumbuh benih adalah 90%, maka benih yang harus disiapkan:

Kebutuhan Benih (Kg/Ha) =

70

= 77,78 kg

0,9

Petani sebaiknya menyiapkan sekitar 78 kg benih.

 

Tips Memilih dan Menyemai Benih

1.       Gunakan benih bersertifikat: untuk menjamin mutu dan daya tumbuh.

2.       Uji daya tumbuh sebelum tanam: misalnya dengan metode kertas basah.

3.       Rendam benih 24 jam dan peram 24 jam: untuk mempercepat perkecambahan.

4.       Perhatikan sanitasi lahan semai: agar benih tumbuh optimal.

Menghitung kebutuhan benih padi secara tepat sangat penting untuk efisiensi biaya dan hasil panen yang maksimal. Petani perlu memperhatikan sistem tanam, jarak tanam, dan daya tumbuh benih dalam menentukan jumlah benih yang akan digunakan. Dengan pendekatan sederhana namun akurat, petani dapat menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas lahan mereka.


Daftar Pustaka

1.       Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2016). Teknologi Budidaya Padi Sawah. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

2.       Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. (2019). Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Padi. Kementerian Pertanian RI.

3.       Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). (2020). Panduan Praktis Perhitungan Kebutuhan Benih Padi. Jakarta.

4.       Sembiring, H., et al. (2015). "Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah." Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(2), 101-110.

5.       FAO. (2004). Rice Production and Management. Food and Agriculture Organization of the United Nations.

 

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Kebutuhan Benih Padi"