Data dan Asumsi
Misalnya seorang
petani akan menanam padi dengan sistem Jajar Legowo 4:1 di lahan seluas 1
hektare (10.000 m²), dengan asumsi sebagai berikut:
1. Jarak tanam: 25 cm × 25 cm (0,25 m × 0,25
m)
2. Jumlah benih per rumpun: 2–3 bibit
3. Daya tumbuh benih: 85% (0,85)
4. Berat 1000 butir (BTB): 25 gram (0,025 kg)
5. Jumlah tanaman per lubang tanam: 1 batang
(tanaman tunggal)
Menghitung
Jumlah Lubang Tanam per Hektare
Jumlah lubang tanam /Ha = |
10.000 m² |
= |
10.000 |
= 160.000 lubang tanan |
0,25 x 0,25 |
0,0625 |
Menghitung
Jumlah Biji Padi yang Dibutuhkan
Jika 1 lubang
tanam = 1 bibit = rata-rata 2 biji (untuk cadangan/rontok), maka:
Jumlah biji =
160.000 x 2 = 320.000 biji
Menghitung
Berat Benih yang Dibutuhkan
Diketahui BTB
(Berat 1000 butir) = 25 gram:
Total berat benih = |
320.000 |
x |
25 gram = 320 x 25 = 8.000 gram |
1.000 |
Jadi kebutuhan benih
sebanyak 8.000 gram atau 8 Kg
Karena daya
tumbuh hanya 85%, maka jumlah benih yang harus disiapkan:
Benih yang disiapkan = |
8 kg |
= |
9,41 kg |
85% |
Tambahkan
Cadangan (5–10%)
Untuk cadangan
selama penyemaian dan tanam:
Total akhir
= 9,41 x 1,1 = 10,35 kg
Jadi, petani
perlu menyiapkan sekitar 10–11 kg benih padi untuk 1 hektare dengan sistem
jajar legowo 4:1.
Catatan
Sistem Jajar
Legowo 4:1 artinya: setiap 4 baris tanaman diberi satu baris kosong sebagai
lorong sinar dan pemeliharaan.
Populasi tanaman
dengan sistem jajar legowo bisa lebih tinggi 20–30% dibanding sistem biasa,
tergantung pola tanam.
Daftar Pustaka
1. Badan Litbang Pertanian. (2018). Teknologi
Budidaya Padi Sawah Spesifik Lokasi. Kementerian Pertanian RI.
2. BPTP Balitbangtan. (2020). Panduan Jajar
Legowo: Cara Efektif Meningkatkan Produksi Padi.
3. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.
(2016). Peningkatan Produktivitas Padi Melalui Jajar Legowo Super.
4.
Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan. (2019). Petunjuk Teknis Budidaya Padi Unggul Nasional.
Posting Komentar untuk "Menghitung Kebutuhan Benih Padi Sistem Jajar Legowo"