10 Penyakit Utama Tanaman Padi dan Strategi Pengendaliannya


Sebagai negara agraris, Indonesia menjadikan padi sebagai tanaman pangan utama. Namun, produktivitas padi nasional sering kali terancam oleh serangan penyakit yang disebabkan oleh organisme patogen. Penyakit-penyakit tersebut tidak hanya menurunkan kualitas dan kuantitas hasil panen, tetapi juga dapat menyebabkan gagal panen jika tidak dikendalikan dengan tepat (Sastrosiswojo, 1999). Pengendalian penyakit padi secara terpadu perlu dipahami oleh petani dan pelaku pertanian agar produksi tetap stabil dan berkelanjutan.

1.       Hawar Daun Bakteri / Kresek

Penyebab: Xanthomonas oryzae pv. oryzae

Gejala: Daun menguning dari ujung, kemudian kering memanjang. Bila parah, disebut "kresek" (matinya rumpun).

Pengendalian: Varietas tahan, tanam serempak, pemupukan berimbang, dan bakterisida selektif.

2.       Blas

Penyebab: Pyricularia oryzae

Gejala: Bercak belah ketupat abu-abu dengan tepi cokelat di daun, leher malai bisa busuk.

Pengendalian: Varietas tahan, hindari pemupukan N berlebihan, dan fungisida bila diperlukan.

3.       Tungro

Penyebab: Virus Tungro, ditularkan oleh wereng hijau (Nephotettix virescens)

Gejala: Daun menguning, tanaman kerdil, malai tidak keluar.

Pengendalian: Varietas tahan, tanam serempak, eradikasi tanaman terserang, dan pengendalian wereng hijau.

4.       Bercak Cokelat

Penyebab: Helminthosporium oryzae / Bipolaris oryzae

Gejala: Bercak cokelat kecil yang menyatu dan mengeringkan daun.

Pengendalian: Pemupukan seimbang, varietas tahan, dan fungisida bila diperlukan.

5.       Busuk Leher Malai (Sheath Blight)

Penyebab: Rhizoctonia solani

Gejala: Busuk pada pangkal malai, bercak oval pada pelepah daun bawah.

Pengendalian: Jarak tanam lebar, drainase baik, fungisida selektif.

6.       Hawar Pelepah Daun (Sheath Rot)

Penyebab: Sarocladium oryzae

Gejala: Pelepah daun menguning dan busuk, malai tidak berkembang sempurna.

Pengendalian: Varietas tahan, rotasi tanaman, fungisida jika parah.

7.       Busuk Batang

Penyebab: Fusarium moniliforme, Sclerotium oryzae

Gejala: Batang lapuk, tanaman mudah rebah.

Pengendalian: Drainase baik, sanitasi lahan, pengaplikasian fungisida.

8.       Kerdil Rumput

Penyebab: Rice Grassy Stunt Virus (RGSV), ditularkan oleh wereng cokelat

Gejala: Tanaman tumbuh pendek, daun kecil dan tegak.

Pengendalian: Pengendalian vektor (wereng), tanam serempak, varietas tahan.

9.       Kerdil Hampa

Penyebab: Rice Ragged Stunt Virus (RRSV), ditularkan oleh wereng cokelat

Gejala: Daun compang-camping, tanaman kerdil, anakan banyak tapi tidak produktif.

Pengendalian: Sama seperti kerdil rumput – pengendalian wereng cokelat dan tanam serempak.

10.    Penyakit Kuning Kerdil (Yellow Dwarf)

Penyebab: Virus, ditularkan oleh serangga penghisap

Gejala: Daun muda menguning, tanaman pendek, pertumbuhan terhambat.

Pengendalian: Pengendalian serangga vektor, sanitasi, varietas tahan.

 

Sebagian besar penyakit padi berkembang karena kelembaban tinggi, pemupukan nitrogen berlebih, atau tanaman terlalu rapat. Strategi terbaik adalah Pengendalian Hama Terpadu (PHT): varietas tahan, tanam serempak, rotasi, pemupukan berimbang, dan pestisida selektif jika perlu.

Penyakit padi bersifat kompleks dan saling berkaitan dengan faktor lingkungan, praktik budidaya, serta varietas yang digunakan. Oleh karena itu, pengendalian harus berbasis pada prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang menekankan pada pemantauan, penggunaan varietas tahan, rotasi tanaman, sanitasi lahan, dan penggunaan pestisida secara bijak (Setyobudi et al., 2005). Pemahaman petani tentang gejala penyakit dan faktor pemicunya sangat penting untuk mendeteksi dan menanggulangi serangan secara dini.

Pengendalian penyakit-penyakit tersebut memerlukan strategi terpadu yang mencakup penggunaan varietas tahan, manajemen budidaya, sanitasi, dan pengendalian kimiawi yang selektif. Edukasi dan pelatihan petani menjadi kunci dalam penerapan sistem pengendalian yang efektif dan berkelanjutan.

 

Referensi

Sastrosiswojo, S. (1999). Hama dan Penyakit Utama Tanaman Padi di Indonesia. Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi.

Ou, S. H. (1985). Rice Diseases. Commonwealth Mycological Institute, Kew, UK.

IRRI (International Rice Research Institute). (2009). Standard Evaluation System for Rice (5th ed.).

Suprihatno, B., et al. (2012). Deskripsi Varietas Unggul Padi Indonesia. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Setyobudi, L., Suparyono, & Tengkano, W.S. (2005). Strategi Pengendalian Penyakit Padi dalam Sistem PHT. Buletin Palawija, 14(2), 12–19.

 

Posting Komentar untuk "10 Penyakit Utama Tanaman Padi dan Strategi Pengendaliannya"