Alelopati berasal dari bahasa Yunani, allelon yang berarti "satu sama
lain" dan pathos yang berarti
"menderita". Alelopati
didefinisikan sebagai suatu fenomena alam dimana suatu organisme memproduksi
dan mengeluarkan suatu senyawa biomolekul (disebut alelokimia) ke lingkungan dan senyawa tersebut memengaruhi
perkembangan dan pertumbuhan organisme lain di sekitarnya.
Semua
jaringan tumbuh-tumbuhan mempunyai potensi menghasilkan senyawa-senyawa
alelopati. Apakah itu akar, rizome,
batang, daun, bunga, buah, atau biji. Senyawa alelopati ini dapat dilepaskan dari jaringan tumbuhan dalam
berbagai cara misalnya melalui penguapan, eksudat akar, pencucian, dan
pembusukkan bagian-bagian organ yang membusuk.
Alelopati yang dikeluarkan melalui
penguapan, misalnya oleh beberapa jenis tumbuhan yang berasal dari
daerah-daerah gersang dan kering seperti Artemisia,
Eucalyptus, dan Salvia. Senyawa kimia yang dilepaskannya melalui penguapan akan
diserap oleh tumbuhan lain yang ada di sekitarnya dalam bentuk uap maupun dalam
bentuk embun, dan dapat masuk ke tanah kemudian diserap oleh akar.
Alelopati yang dikelurkan melalui
pencucian ialah asam-asam organik, gula, asam-asam amino, pektat, giberelin,
terpenoid, dan fenol. Sebagai contoh dari hasil pencucian daun tanaman Chrysanthenum sangat beracun, sehingga
tidak ada jenis tumbuhan lainnya yang dapat hidup disekitar tumbuhan ini.
Tanaman rami (Linum utitassimum L.)
produksinya akan sangat menurun jika di sekitarnya tumbuh jenis Camelina alyssum. Hasil cucian daun alang-alang
akan mempengaruhi pertumbuhan jagung dan mentimun, sedangkan alang-alang yang
berakar merah akan menghambat pertumbuhan tomat. Hasil pencucian daun dan umbu
teki dapat menghambat pertumbuhan kedelai dan jagung.
Di alam, alelopati dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu alelopati berdasarkan bentuknya dan alelopati yang berdasarkan sifatnya.
1.
Alelopati
berdasarkan bentuknya terdiri atas :
a.
Alelopati yang sebenarnya
Alelopati
merupakan pelepasan senyawa beracun dari tumbuhan ke lingkungan sekitarnya dalam
bentuk senyawa asli yang dilepaskannya.
b.
Alilopati yang fungsional (antibiotis)
Golongan
alelopati ini adalah senyawa kimia yang dilepaskannya kemudian senyawa tersebut
telah mengalami modifikasi oleh mikroba tanah. Senyawa ini biasanya digunakan tanaman
untuk melindungi dirinya dari alelopati yang sebenarnya yang dikeluarkan oleh
tanaman lain.
2.
Alilopati
berdasarkan sifatnya terdiri atas :
a.
Inhibitor
interspesifik
Jenis
alelopati yang merugikan tanaman lain yang berbeda jenis disekitarnya.
b.
Inhibitor
intraspesifik
Jenis
alelopati yang merugikan tanaman lain yang sejenis disekitarnya. Senyawa alelopati
berpengaruh terhadap beberapa hal, yaitu :
1)
Penyerapan hara
2)
Menghambat pembelahan sel
3)
Menghambat pertumbuhan
4)
Menghambat aktivitas fotosintesis
5)
Mempengaruhi respirasi
6)
Mempengaruhi sintesis protein
7)
Mempengaruhi ketegangan membran
8)
Menghambat aktivitas enzim
9)
Mempengaruhi suksesi tumbuhan
10)
Menghambat fiksasi nitrogen dan nitrifikasi
11)
Menghambat pola penyebaran tumbuhan
12)
Menghambat pembusukkan biji dan perkecambahan
Posting Komentar untuk "Alelopati"