Salah satu OPT penting yang berpotensi menurunkan hasil panen secara drastis adalah hama penggerek batang padi (Scirpophaga spp.), terutama Scirpophaga incertulas (penggerek kuning) dan Scirpophaga innotata (penggerek putih) (Sastrosiswojo, 2001).
Hama ini bersifat endofit, hidup di dalam jaringan batang sehingga sulit
terdeteksi sebelum gejala kerusakan terlihat. Dampaknya bisa sangat merugikan,
bahkan menyebabkan kehilangan hasil hingga 80% pada kondisi serangan berat
(Kalshoven, 1981).
Identifikasi dan Gejala Serangan
1. Identifikasi Morfologis
Stadium |
Ciri-ciri |
Telur |
Diletakkan berkelompok di permukaan daun, tertutup bulu |
Larva |
Berwarna putih kekuningan, masuk dan menggerek batang |
Pupa |
Terbentuk di dalam batang |
Imago |
Ngengat dewasa, berwarna putih (betina) atau kekuningan (jantan) |
2. Gejala Serangan
a. Sundep (fase vegetatif): Daun tengah
menguning, mudah dicabut, tanaman mati sebelum berbunga.
b. Beluk (fase generatif): Malai gagal muncul
atau keluar namun tanpa bulir (gabah kosong).
Siklus Hidup dan Dinamika Populasi
Siklus hidup hama ini memakan waktu sekitar 35–45 hari, dengan rincian:
1. Telur: 4–7 hari
2. Larva: 25–30 hari (fase paling merusak)
3. Pupa: 6–10 hari
4. Imago: ±5 hari
Faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, dan ketersediaan tanaman inang
sangat mempengaruhi dinamika populasi penggerek batang.
Faktor Pendukung Perkembangan
1. Tanam padi tidak serempak → menyediakan
habitat terus-menerus bagi hama
2. Sisa jerami dan tunggul tanaman tidak
dibersihkan
3. Iklim tropis lembap → mempercepat
perkembangan telur dan larva
4. Minimnya kehadiran musuh alami akibat
penggunaan pestisida berlebihan
Penggerek batang padi adalah hama laten namun sangat merusak jika tidak
dikendalikan. Pendekatan PHT terbukti efektif dan berkelanjutan, terutama
dengan kombinasi budidaya sehat, konservasi musuh alami, dan penggunaan
pestisida secara bijak. Petani perlu didampingi secara intensif untuk
menerapkan strategi ini dengan benar di lapangan.
Daftar Pustaka
1. Balai Proteksi Tanaman Pangan dan
Hortikultura. (2019). Pedoman Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.
2. Kalshoven, L.G.E. (1981). The Pests of
Crops in Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve.
3. Sastrosiswojo, S. (2001). Hama Tanaman
Pangan di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.
4. Suparyono, & Suharto. (1992). Padi:
Teknologi Produksi dan Pengelolaan. Jakarta: Penebar Swadaya.
5. Widiyastuti, A. (2020). Strategi
Pengendalian Penggerek Batang Padi Secara Terpadu. Jurnal Proteksi Tanaman
Tropika, 24(2), 130–138.
Posting Komentar untuk "Hama Penggerek Batang Padi: Ancaman Tersembunyi di Lahan Sawah"