Unsur Hara Makro
Unsur hara makro adalah unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar.
Tiga unsur utama adalah nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K), sering
disebut NPK. Unsur makro lainnya yang juga penting yaitu kalsium (Ca),
magnesium (Mg), dan sulfur (S).
1. Nitrogen (N)
Fungsi: Pembentukan daun, protein, dan klorofil.
Gejala kekurangan: Daun menguning, pertumbuhan
lambat.
Sumber: Urea, ZA, pupuk kandang.
2. Fosfor (P)
Fungsi: Perkembangan akar, pembentukan bunga dan
biji.
Gejala kekurangan: Daun keunguan, akar pendek.
Sumber: SP-36, TSP.
3. Kalium (K)
Fungsi: Mengatur keseimbangan air dan kekebalan
tanaman.
Gejala kekurangan: Tepi daun mengering (nekrosis).
Sumber: KCl, abu tanaman.
4. Kalsium (Ca)
Fungsi: Memperkuat dinding sel, pertumbuhan akar
dan ujung tunas.
Gejala kekurangan: Pertumbuhan terhambat, ujung
akar busuk.
Sumber: Dolomit, kapur pertanian.
5. Magnesium (Mg)
Fungsi: Komponen utama klorofil, membantu
fotosintesis.
Gejala kekurangan: Daun menguning di antara tulang
daun.
Sumber: Kieserit, dolomit.
6. Sulfur (S)
Fungsi: Sintesis protein dan vitamin, pembentukan
enzim.
Gejala kekurangan: Daun muda menguning.
Sumber: Amonium sulfat, gypsum.
Unsur Hara Mikro
Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil, tetapi tetap penting. Unsur ini
meliputi besi (Fe), tembaga (Cu), mangan (Mn), seng (Zn), boron (B), molibdenum
(Mo), dan klorin (Cl).
1. Besi (Fe)
Fungsi: Pembentukan klorofil dan enzim.
Gejala kekurangan: Daun muda menguning.
Sumber: Ferrous sulfate, pupuk mikro majemuk.
2. Tembaga (Cu)
Fungsi: Pembentukan lignin dan metabolisme.
Gejala kekurangan: Pertumbuhan terhambat, layu
pucuk.
Sumber: Copper sulfate.
3. Mangan (Mn)
Fungsi: Fotosintesis dan pembentukan protein.
Gejala kekurangan: Daun berbintik kuning,
klorosis.
Sumber: Manganese sulfate.
4. Zink (Zn)
Fungsi: Sintesis hormon tumbuh (auksin).
Gejala kekurangan: Daun kecil, kerdil.
Sumber: Zinc sulfate.
5. Boron (B)
Fungsi: Pembentukan dinding sel dan bunga.
Gejala kekurangan: Bunga gugur, buah kecil atau
cacat.
Sumber: Boraks, boric acid.
6. Molibdenum (Mo)
Fungsi: Membantu fiksasi nitrogen.
Gejala kekurangan: Bercak kuning pada daun tua.
Sumber: Sodium molybdate.
7. Klorin (Cl)
Fungsi: Keseimbangan ion dan metabolisme air.
Gejala kekurangan: Daun layu dan bercak nekrosis.
Sumber: KCl.
Pentingnya Pupuk Seimbang
Pupuk yang seimbang berarti memenuhi seluruh kebutuhan unsur hara baik
makro maupun mikro sesuai jenis, umur, dan kondisi tanaman. Pemberian pupuk
yang tidak seimbang menyebabkan efisiensi penyerapan rendah dan merusak
struktur tanah. Pemupukan seimbang juga mendukung pertanian berkelanjutan,
menjaga hasil panen, dan menghindari pencemaran lingkungan.
Tanaman membutuhkan unsur hara makro dan mikro untuk tumbuh secara optimal.
Pemberian pupuk harus didasarkan pada analisis kebutuhan tanaman, jenis tanah,
dan fase pertumbuhan. Praktik pemupukan berimbang, termasuk penggunaan pupuk
organik, anorganik, dan hayati, menjadi kunci dalam mewujudkan pertanian yang
produktif dan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
1. Balai Penelitian Tanah. (2020). Pedoman
Pemupukan Berimbang untuk Tanaman. Kementerian Pertanian RI.
2. Havlin, J. L., et al. (2014). Soil
Fertility and Fertilizers: An Introduction to Nutrient Management (8th ed.).
Pearson Education.
3. Marschner, H. (2012). Mineral Nutrition of
Higher Plants (3rd ed.). Academic Press.
4. Foth, H. D., & Ellis, B. G. (2006).
Soil Fertility. CRC Press.
5. Handayanto, E. (2018). Kesuburan Tanah dan
Nutrisi Tanaman. Malang: UB Press.
Posting Komentar untuk "Kebutuhan Pupuk Makro dan Mikro bagi Tanaman"