Pakan merupakan faktor utama yang menentukan produktivitas dan efisiensi budidaya ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba. Kali ini kita akan membahas klasifikasi jenis pakan ruminansia, kandungan nutrisinya, serta penyusunan ransum harian berdasarkan kebutuhan fisiologis ternak. Data disusun dari hasil studi pustaka dan analisis nilai gizi berbagai bahan pakan lokal. Disini juga menyajikan contoh ransum praktis dan rekomendasi formulasi berdasarkan jenis ternak dan tujuan pemeliharaan.
Ruminansia merupakan kelompok ternak pemakan hijauan yang memiliki sistem
pencernaan khusus, yaitu lambung berongga empat (rumen, retikulum, omasum, dan
abomasum). Pemberian pakan yang tepat menjadi aspek krusial dalam sistem
budidaya ternak ruminansia karena mempengaruhi produktivitas, efisiensi biaya,
dan kesehatan ternak (Kearl, 1982). Di Indonesia, penyediaan pakan masih
menjadi tantangan, terutama dalam hal kualitas dan keberlanjutan pasokan
sepanjang tahun.
Pakan ternak ruminansia dibedakan menjadi hijauan, konsentrat, dan
suplemen. Formulasi ransum yang seimbang harus memperhatikan kebutuhan protein
kasar, energi (TDN), serta serat kasar, yang berbeda tergantung usia, bobot
badan, dan tujuan pemeliharaan ternak (Soetanto, 2006). Artikel ini bertujuan
untuk menjelaskan jenis-jenis pakan ruminansia, kandungan nutrisinya, serta
memberikan contoh ransum praktis bagi peternak.
Data kandungan nutrisi diambil dari referensi standar (Tillman et al.,
1998; Kearl, 1982) dan digunakan untuk menyusun perbandingan serta ransum
praktis berdasarkan kebutuhan energi dan protein. Rekomendasi ransum
disesuaikan dengan standar kebutuhan ternak menurut berat badan dan fase
fisiologis (pertumbuhan, laktasi, penggemukan).
Jenis Pakan Ternak Ruminansia
Pakan ternak ruminansia terbagi menjadi:
1. Hijauan
Hijauan adalah pakan utama yang mengandung serat
tinggi dan berperan dalam proses fermentasi rumen. Terdiri atas:
a. Rumput-rumputan: Rumput gajah, setaria,
Brachiaria
b. Leguminosa: Lamtoro, kaliandra,
indigofera, gamal
c. Daun pertanian: Daun singkong, daun
jagung, daun pepaya
2. Konsentrat
Mengandung energi dan protein tinggi. Dibagi
menjadi:
a. Energi: Dedak padi, jagung giling, onggok
b. Protein: Bungkil kelapa, bungkil kedelai,
ampas tahu
3. Pakan Fermentasi dan Silase
Digunakan saat musim kering. Contoh: jerami
fermentasi, silase rumput gajah.
4. Suplemen dan Mineral
Penting untuk mencegah defisiensi mineral dan
mendukung metabolisme. Contoh: mineral blok, garam, premiks vitamin.
Kandungan Nutrisi Pakan
Bahan Pakan |
Protein Kasar (%) |
Energi (TDN, %) |
Serat Kasar (%) |
Rumput Gajah segar |
8 – 12 |
55 – 60 |
28 – 32 |
Kaliandra |
20 – 25 |
55 – 60 |
18 – 22 |
Jerami Padi |
3 – 5 |
40 – 45 |
30 – 35 |
Dedak Padi |
11 – 13 |
65 – 70 |
12 – 15 |
Bungkil Kedelai |
40 – 45 |
75 – 80 |
6 – 8 |
Ampas Tahu |
20 – 25 |
60 – 65 |
8 – 10 |
Contoh Ransum Harian
1. Sapi Potong (500 kg)
Komponen |
Jumlah (kg/hari) |
Rumput Gajah segar |
30 |
Dedak Padi |
5 |
Ampas Tahu |
7 |
Bungkil Kedelai |
3 |
Garam Mineral |
0.05 |
Air Minum |
Ad libitum |
2. Kambing Perah (produksi 1–1.5 liter/hari)
Komponen |
Jumlah (kg/hari) |
Hijauan campuran |
3.5 |
Dedak Padi |
0.5 |
Ampas Tahu |
0.7 |
Garam Mineral |
0.02 |
Air Minum |
Ad libitum |
3. Sapi Perah (produksi susu 10–15
liter/hari)
Komponen |
Jumlah (kg/hari) |
Rumput Gajah |
25 |
Kaliandra/Indigofera |
5 |
Dedak Padi |
4 |
Bungkil Kedelai |
3.5 |
Ampas Tahu |
5 |
Mineral Mix + Garam |
0.1 + 0.05 |
Air Minum |
Ad libitum |
4. Domba Pedaging (penggemukan 25–30 kg)
Komponen |
Jumlah (kg/hari) |
Rumput lapangan |
1.5 |
Kaliandra |
0.5 |
Dedak Padi |
0.3 |
Ampas Tahu |
0.4 |
Garam Mineral |
0.02 |
Air Minum |
Ad libitum |
Ransum yang seimbang antara hijauan dan konsentrat mampu meningkatkan
produktivitas dan efisiensi konversi pakan. Leguminosa seperti kaliandra dan
indigofera sangat membantu meningkatkan protein kasar tanpa biaya tinggi.
Kombinasi limbah agroindustri (dedak, ampas tahu) dengan pakan hijauan
memungkinkan efisiensi ekonomi. Namun, keberhasilan pemberian pakan juga
bergantung pada pengelolaan air minum, sanitasi, dan strategi adaptasi saat
musim kering.
Jenis pakan ternak ruminansia sangat beragam, dan pemanfaatan sumber daya
lokal dapat menekan biaya produksi. Ransum seimbang yang memadukan hijauan
berkualitas, konsentrat energi-protein, dan suplemen mineral dapat meningkatkan
performa ternak baik untuk pertumbuhan, laktasi, maupun penggemukan.
Daftar Pustaka
1. Kearl, L. C. (1982). Nutrient Requirements
of Ruminants in Developing Countries. Utah State University.
2. Tillman, A. D., Hartadi, H.,
Reksohadiprodjo, S., Prawirokusumo, S., & Lebdosoekojo, S. (1998). Ilmu
Makanan Ternak Dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
3. Soetanto, H. (2006). Penyusunan Ransum
Ternak Ruminansia. Universitas Brawijaya.
4. Pulungan, H. (2010). Pakan dan Nutrisi
Ruminansia. Jakarta: Penebar Swadaya.
5. Siregar, A. B. (2013). Formulasi Pakan
Lengkap Berbasis Limbah Pertanian. Medan: USU Press.
6. Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan. (2015). Pedoman Pemberian Pakan Sapi dan Kambing. Kementerian
Pertanian RI.
Posting Komentar untuk "Pakan Ternak Ruminansia: Jenis, Komposisi, dan Rekomendasi Ransum untuk Produksi Optimal"