Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Di antara berbagai komoditas pertanian, padi merupakan tanaman pangan utama yang menjadi sumber karbohidrat pokok masyarakat Indonesia. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan terbatasnya lahan pertanian, peningkatan produktivitas padi menjadi kebutuhan yang mendesak.
Salah satu inovasi sederhana namun efektif dalam budidaya padi adalah
sistem tanam jajar legowo. Teknik ini telah terbukti meningkatkan hasil panen
dan efisiensi dalam perawatan tanaman padi. Artikel ini akan mengulas
pengertian, prinsip kerja, keunggulan, serta cara penerapan sistem tanam jajar
legowo.
Apa Itu Sistem Tanam Jajar Legowo?
Sistem jajar legowo (disingkat jarwo) adalah metode penanaman padi dengan
pengaturan jarak antar baris tanaman. Teknik ini dikembangkan oleh para ahli
pertanian di Indonesia untuk meningkatkan produktivitas tanpa harus memperluas
lahan. Nama "jajar legowo" berasal dari bahasa Jawa: “jajar” berarti
baris, dan “legowo” berarti longgar atau berjarak.
Pada prinsipnya, sistem ini membuat satu barisan kosong di antara beberapa
barisan tanaman, misalnya:
·
Jajar
legowo 2:1 → Dua baris tanaman, satu baris kosong
·
Jajar
legowo 4:1 → Empat baris tanaman, satu baris kosong
Barisan kosong ini bukan tidak berguna, tetapi berfungsi untuk memperluas
ruang tumbuh tanaman dan mempermudah pemeliharaan.
Manfaat Sistem Jajar Legowo
1. Peningkatan Produksi
Dengan sistem jajar legowo, tanaman padi
mendapatkan pencahayaan dan sirkulasi udara yang lebih baik. Tanaman di tepi
barisan (yang biasanya lebih produktif) akan lebih banyak, sehingga hasil panen
meningkat.
2. Pemeliharaan Lebih Mudah
Barisan kosong memberikan akses yang lebih mudah
bagi petani untuk melakukan pemupukan, penyiangan, dan penyemprotan hama. Hal
ini menghemat waktu dan tenaga kerja.
3. Efisiensi Penggunaan Pupuk dan Air
Dengan tata letak yang teratur, penggunaan pupuk
dan air menjadi lebih efisien dan merata.
4. Menekan Serangan Hama dan Penyakit
Sirkulasi udara yang baik membantu mengurangi
kelembaban di sekitar tanaman, yang biasanya menjadi tempat berkembangnya
penyakit tanaman seperti blast dan kresek.
Hasil Riset dan Penerapan Lapangan
Menurut laporan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
(Balitbangtan), sistem jajar legowo 2:1 dapat meningkatkan produktivitas padi
hingga 20–30%. Sebuah studi oleh BPTP Lampung juga menunjukkan bahwa petani
yang menerapkan sistem ini mampu memperoleh hasil lebih dari 7 ton/ha,
sedangkan sistem konvensional hanya sekitar 5,5 ton/ha.
Tantangan dalam Penerapan
Meski terbukti efektif, beberapa petani masih enggan mengadopsi sistem ini
karena:
1. Kurangnya informasi atau pelatihan
2. Anggapan bahwa sistem ini rumit
Namun, dengan bimbingan penyuluh pertanian dan pengalaman lapangan, banyak
petani yang akhirnya beralih dan merasakan manfaatnya.
Sistem tanam jajar legowo merupakan inovasi sederhana namun berdampak besar
bagi peningkatan produksi padi. Dengan teknik penanaman yang memperhatikan
jarak dan ruang antar tanaman, petani dapat meningkatkan hasil panen, menghemat
biaya pemeliharaan, dan menjaga kesehatan tanaman.
Pemerintah dan instansi pertanian perlu terus mendorong adopsi sistem ini
melalui penyuluhan, pelatihan, dan bantuan alat tanam agar lebih banyak petani
merasakan manfaatnya.
Daftar Pustaka
1. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. (2017). Panduan Budidaya Padi Sistem Jajar Legowo. Kementerian
Pertanian RI.
2. BPTP Lampung. (2020). Laporan Hasil
Demonstrasi Plot Jajar Legowo di Lahan Sawah. Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian.
3. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
(2021). Inovasi Teknologi Padi untuk Swasembada Pangan. Jakarta.
4. Syam, A. R., & Subagio, H. (2019).
"Efektivitas Sistem Jajar Legowo terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Padi (Oryza sativa L.)". Jurnal Agrotek Tropika, 7(2), 155–163.
5. Nugroho, H. A., & Prasetyo, B. (2022).
“Adopsi Sistem Jajar Legowo oleh Petani Padi di Kabupaten Sleman”. Jurnal
Penyuluhan Pertanian, 18(1), 45–54.
Posting Komentar untuk "Mengenal Tanam Padi Sistem Jajar Legowo"