Lalat bibit (Atherigona oryzae dan Atherigona exigua) merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman padi pada fase awal pertumbuhan. Serangan hama ini menyebabkan kerusakan titik tumbuh dan menurunnya populasi tanaman, sehingga berdampak langsung pada produktivitas. Hama ini lebih umum ditemukan pada sistem tanam padi gogo, namun juga menyerang padi sawah, terutama saat musim kemarau.
Lalat bibit merusak titik tumbuh tanaman padi, menyebabkan daun tengah layu
dan akhirnya tanaman mati. Jika tidak dikendalikan, hama ini dapat menyebabkan
kehilangan hasil hingga 20–60% pada areal yang terserang berat. Oleh karena
itu, diperlukan strategi pengendalian terpadu yang ramah lingkungan, ekonomis,
dan berkelanjutan.
Gejala Serangan Lalat Bibit
Serangan lalat bibit ditandai dengan gejala khas yang dapat diamati secara
visual di lapangan, antara lain:
1. Daun tengah layu dan menguning pada
tanaman muda.
2. Daun yang terserang mudah tercabut karena
larva merusak jaringan pangkal batang.
3. Tanaman yang terserang akan mati atau
tumbuh kerdil karena titik tumbuh rusak.
4. Serangan bersifat acak dan sporadis, namun
dapat menyebar cepat bila tidak dikendalikan.
5. Serangan umumnya terjadi pada umur tanaman
7–21 hari setelah tanam.
Larva hama hidup dan berkembang di dalam batang padi, sehingga sulit
dikendalikan setelah menetas. Oleh karena itu, tindakan pengendalian harus
bersifat preventif dan terkoordinasi.
Strategi Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
1. Pengendalian Budidaya
Beberapa teknik budidaya dapat menurunkan potensi
serangan lalat bibit:
a. Tanam serempak: Mengurangi peluang hama
berkembang terus-menerus.
b. Pengolahan tanah sempurna: Membantu
menghancurkan pupa yang tersembunyi di tanah atau jerami.
c. Naungan persemaian: Penggunaan plastik UV
atau kasa untuk menghindari peletakan telur oleh lalat betina.
d. Pola tanam rotasi: Mengganti padi dengan
tanaman bukan inang seperti kacang-kacangan.
2. Pengendalian Hayati
Agen
hayati digunakan sebagai musuh alami yang menyerang telur, larva, atau pupa
lalat bibit:
a. Parasitoid telur seperti Trichogramma spp.
dan Telenomus spp.
b.
Jamur
entomopatogen seperti Beauveria bassiana yang menyerang larva dan pupa di dalam
batang.
c. Penggunaan agen hayati terbukti efektif
dan ramah lingkungan bila diaplikasikan secara tepat.
3. Pengendalian Mekanis dan Fisik
a. Pengendalian ini dilakukan secara manual
dan struktural, antara lain:
b. Sanitasi lahan dengan membuang dan
membakar tanaman terserang.
c. Perangkap kuning untuk memantau keberadaan
lalat dewasa.
d. Penggunaan kasa atau mulsa pada
persemaian.
4. Pengendalian Kimia
Penggunaan insektisida dilakukan bila populasi
hama melebihi ambang ekonomi. Beberapa bahan aktif yang direkomendasikan:
Bahan Aktif |
Aplikasi |
Fipronil |
Ditebar di pangkal batang |
Carbofuran |
Ditebar pada persemaian atau setelah
pindah tanam |
Klorantraniliprol |
Disemprotkan ke permukaan tanah dan
batang muda |
Penggunaan insektisida harus rotatif dan selektif untuk mencegah resistensi
serta menjaga populasi musuh alami.
Lalat bibit merupakan hama utama pada fase awal pertumbuhan padi yang dapat
menyebabkan kerusakan serius. Pengendalian lalat bibit secara terpadu melalui
pendekatan PHT—meliputi teknik budidaya, agen hayati, mekanis, dan penggunaan
insektisida selektif—merupakan solusi yang efektif dan ramah lingkungan.
Petani perlu melakukan pengamatan rutin pada usia 7–21 HST dan segera
bertindak bila ditemukan gejala khas. Selain itu, penyuluh pertanian dan
stakeholder perlu mendukung penggunaan agen hayati serta edukasi penggunaan
insektisida secara bijak.
Daftar Pustaka
1. Suparyono & Suprihatno, B. (2005).
Hama dan Penyakit Tanaman Padi. Balai Penelitian Tanaman Padi.
2. Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
(2018). Pedoman Pengendalian Hama Terpadu Padi. Kementerian Pertanian RI.
3. Kalshoven, L.G.E. (1981). The Pests of
Crops in Indonesia. PT Ichtiar Baru Van Hoeve.
4. Hasyim, A. (2011). “Strategi Pengendalian
Hama Lalat Bibit pada Padi Gogo.” Jurnal Proteksi Tanaman Tropika, 1(2): 87–94.
5. IRRI. (2020). Rice Knowledge Bank: Rice
Seedling Fly. https://www.irri.org
Posting Komentar untuk "Hama Lalat Bibit (Atherigona spp.) pada Tanaman Padi: Gejala Serangan dan Strategi Pengendalian Terpadu"