Kepinding tanah (Scotinophara coarctata) merupakan hama penting pada tanaman padi, terutama pada fase vegetatif hingga anakan maksimum. Hama ini bersifat nokturnal dan hidup di dalam tanah, menjadikannya sulit terdeteksi sejak dini. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman tumbuh tidak normal hingga puso (gagal panen).
Morfologi
dan Kebiasaan Hidup
Kepinding tanah memiliki tubuh
pipih dan berwarna cokelat tua kehitaman. Serangga dewasa maupun nimfa aktif
pada malam hari dan bersembunyi di dalam tanah atau bawah jerami pada siang
hari. Hama ini mengisap cairan dari pangkal batang tanaman padi muda, terutama
pada malam hari.
Gejala
Serangan
1.
Daun Menguning dan Mengering
Tanaman
padi yang terserang akan menunjukkan gejala daun tua menguning, mulai dari
bagian bawah. Jika serangan berlangsung terus, daun akan mengering dan akhirnya
mati.
2.
Tanaman Menggulung dan Layu
Karena
cairan jaringan batang diisap, tanaman menjadi lemas dan layu, mirip dengan
gejala kekurangan air. Ini terjadi pada siang hari dan terkadang pulih di malam
hari jika serangan masih ringan.
3.
Tanaman Tumbuh Kerdil
Akibat
kehilangan cairan dan kerusakan jaringan, tanaman yang terserang mengalami
pertumbuhan terhambat, tidak mampu membentuk anakan secara optimal.
4.
Anakan Mati (Dead Heart)
Pada
serangan berat, anakan muda mati, terlihat dari daun yang mudah dicabut dan
bagian tengah batang yang busuk serta menghitam.
5.
Serangan Berkelompok dan Menyebar
Tanaman
yang terserang biasanya mengelompok dalam satu petak sawah, dan serangan
kemudian menyebar. Ini karena hama berpindah ke tanaman sehat di sekitarnya.
Waktu
Serangan
1.
Fase paling rawan adalah vegetatif awal
hingga anakan maksimum (15–40 hari setelah tanam).
2.
Serangan lebih parah saat musim kemarau
dan tanah kering.
Dampak
Serangan
1.
Penurunan jumlah anakan produktif.
2.
Pertumbuhan tidak seragam.
3.
Potensi gagal panen di lokasi yang
parah.
4.
Kesulitan dalam pengendalian karena hama
aktif di malam hari dan tersembunyi di tanah.
Gejala serangan perlu dikenali
sejak dini untuk tindakan pengendalian. Pengamatan intensif terutama pada malam
hari sangat diperlukan untuk mengetahui populasi aktif. Strategi pengendalian
meliputi pengolahan tanah sempurna, pergiliran tanaman, dan penggunaan
pestisida secara selektif.
Daftar
Pustaka
1.
Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.
(2017). Panduan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi. Kementerian
Pertanian RI.
2.
Kalshoven, L.G.E. (1981). The Pests of
Crops in Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru–Van Hoeve.
3.
Suparyono & Fagi, A.M. (1996). Padi:
Teknologi Produksi dan Inovasi Pengelolaan. Bogor: Balitbangtan.
4.
Sastrosiswojo, S., & Soekarna, D.
(1993). Hama Tanaman Pangan. Jakarta: Balai Pustaka.
5.
Rauf, A., Hasyim, A., & Widiarta,
I.N. (2005). "Kepinding Tanah dan Pengendaliannya pada Padi Sawah."
Jurnal Proteksi Tanaman, 11(2), 78–86.
6.
Pradjogo, T. (2014). Hama dan Penyakit
Tanaman Padi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Posting Komentar untuk "Gejala Serangan Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata) pada Tanaman Padi"