Pengendalian Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata) pada Tanaman Padi


Kepinding tanah (Scotinophara coarctata) merupakan salah satu hama penting yang menyerang tanaman padi, terutama pada fase vegetatif hingga awal generatif. Serangga ini mengisap cairan tanaman pada malam hari dan bersembunyi di bawah permukaan tanah pada siang hari, sehingga sering luput dari pengamatan petani. Serangan berat dapat menurunkan populasi anakan, menghambat pertumbuhan, dan menyebabkan kerusakan serius yang berdampak pada penurunan hasil panen.

Strategi Pengendalian Kepinding Tanah

Pengendalian kepinding tanah dilakukan secara terpadu dengan prinsip Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) agar lebih efektif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Berikut ini adalah beberapa pendekatan pengendalian yang umum digunakan:

1.       Pengendalian Kultur Teknik (Budidaya)

a.       Pengolahan tanah sempurna: Tanah dibalik dengan baik dan dijemur untuk mengganggu tempat persembunyian hama.

b.       Tanam serempak: Menghindari adanya perbedaan umur tanaman yang signifikan dalam satu hamparan, sehingga siklus hidup hama terputus.

c.       Rotasi tanaman: Menanam tanaman selain padi pada musim berikutnya (misalnya palawija), agar tidak menjadi inang bagi hama.

d.       Pengelolaan air: Pengairan sawah secara berkala dapat mengganggu aktivitas hama yang hidup di permukaan tanah.

2.       Pengendalian Mekanis

a.       Pengumpulan dan pemusnahan manual: Mengumpulkan imago/dewasa pada pagi hari saat mereka belum aktif, lalu dimusnahkan.

b.       Pemasangan perangkap cahaya (lampu): Dilakukan pada malam hari untuk menarik serangga dewasa yang aktif secara nokturnal.

3.       Pengendalian Hayati

a.       Konservasi musuh alami, seperti semut, laba-laba, dan burung kecil yang memakan imago atau nimfa kepinding tanah.

b.       Beberapa patogen serangga seperti jamur entomopatogen (Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae) menunjukkan potensi untuk digunakan dalam pengendalian biologis.

4.       Pengendalian Kimia

a.        Penggunaan insektisida direkomendasikan hanya jika populasi melebihi ambang ekonomi (biasanya ≥ 2 ekor per rumpun pada fase anakan).

b.       Insektisida yang efektif antara lain berbahan aktif fipronil, imidacloprid, atau karbofuran, dengan aplikasi diarahkan ke pangkal batang dan dilakukan saat sore hari.

c.        Penyemprotan sebaiknya diikuti dengan pengamatan intensif untuk mengevaluasi efektivitas.

5.       Pemantauan dan Ambang Pengendalian

a.       Pemantauan rutin sejak awal pertumbuhan sangat penting untuk mendeteksi gejala awal dan mencegah ledakan populasi.

b.       Populasi hama yang tinggi secara terus-menerus selama 1–2 minggu memerlukan tindakan cepat dan tepat.

Prinsip PHT (Pengelolaan Hama Terpadu)

Pengendalian harus mengikuti prinsip PHT:

1.       Menggunakan kombinasi teknik (budidaya, hayati, mekanis, kimia).

2.       Melestarikan musuh alami.

3.       Hanya menggunakan pestisida jika diperlukan berdasarkan hasil pengamatan lapangan.

Pengendalian kepinding tanah harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan. Penggunaan pestisida sebaiknya menjadi opsi terakhir setelah pendekatan budidaya, mekanis, dan hayati tidak mampu mengatasi serangan. Edukasi petani dan pemantauan rutin sangat penting dalam pengelolaan hama ini agar kerugian ekonomi dapat ditekan seminimal mungkin.

 

Daftar Pustaka

1.       Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. (2017). Panduan Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Padi. Jakarta: Kementerian Pertanian RI.

2.       Kalshoven, L.G.E. (1981). The Pests of Crops in Indonesia. Jakarta: PT Ichtiar Baru–Van Hoeve.

3.       Rauf, A., Hasyim, A., & Widiarta, I.N. (2005). "Kepinding Tanah dan Strategi Pengendaliannya pada Padi Sawah." Jurnal Proteksi Tanaman, 11(2), 78–86.

4.       Suparyono & Fagi, A.M. (1996). Padi: Teknologi Produksi dan Inovasi Pengelolaan. Bogor: Balitbangtan.

5.       Sastrosiswojo, S., & Soekarna, D. (1993). Hama Tanaman Pangan. Jakarta: Balai Pustaka.

6.       Widiarta, I.N., & Nurhayati, S. (2009). "Strategi Pengendalian Kepinding Tanah pada Budidaya Padi Ramah Lingkungan." Prosiding Seminar Nasional Tanaman Pangan, 141–147.

 


Posting Komentar untuk "Pengendalian Kepinding Tanah (Scotinophara coarctata) pada Tanaman Padi"